Kamis, 13 Desember 2007

buku = media tertinggalkan

judul di atas memang sangat mengena bagi masyarakat negara dunia ketiga seperti di Indonesia. masyarakat lebih tertarik menonton televisi yang lebih menjual keglamoran dan sisi human interest yang dilebih-lebihkan seperti acara Super Emak kemarin yang sekilas saya lihat saat makan di warteg dekat kontrakan saya tinggal dan membuat si ibu warteg ikut menangis karena menonton si anak yang menangis saat meminta maaf dengan si ibu..
Pada slide show Perkembangan Teknologi Komunikasi yang menyatakan kalau tingkat membaca di negara dunia pertama mulai menurun karena perkembangan teknologi yang ada seperti internet, game console,dsb.bagaimana dengan nasib masyarakat negara dunia ketiga yang mana tingkat membaca masih sangat minim ?
Jujur, saya sendiri mulai tertarik membaca setelah 2 semester terakhir karena mata kuliah Media dan kajian budaya "memaksa" saya untuk membaca dan ternyata saya tertarik dan mulai bertanya - tanya tentang ini itu..pertanyaan saya mulai terjawab dengan membaca buku..
selain itu, saya BARU menyadari.. KENAPA SAYA BARU MULAI SEKARANG SAAT KULIAH?
Tapi ada pendapat dari teman saya bahwa memulai sesuatu yang baik tidak ada kata terlambat..
Janganlah menyalahkan media seperti televisi atau pemerintah mengapa tingkat membaca di Indonesia rendah, tetapi bertanyalah kepada diri sendiri untuk apa Tuhan melahirkan saya kedunia ini?
Akal budi yang kita miliki janganlah disia - siakan..
sesuai dengan pendapat Foucoult(benarkan kalau namanya saya salah tulis), Knowledge is Power.
power untuk tidak dibodohi
power untuk tidak lagi dijajah (dijajah dengan kebohongan publik di media)
power untuk mengajarkan sesama sehingga nantinya dapat membangun bangsa
power untuk mandiri
Bukanlah hal yang sulit untuk menyisihkan 10 ribu - 30 ribu untuk membeli buku baik itu komik,novel,bahkan buku - buku "berat" seperti Kajian Media Chris Barker(saya juga masih bingung apalagi yang teks asli bukan terjemahan) dibandingkan membeli rokok, membeli film bokep, atau sekedar nongkrong di Starbucks dengan 50 ribu hanya sekedar membeli kopi Kapal Api diblender yang seribu-2000/bungkus



1 komentar:

Serenada Iblis mengatakan...

hahaha, knowledge is power...
jadi inget pas sma gw suka mengagung2kan slogan tersebut...

keren will, keren...
iyah tuh, pertanyaan gw ke elo adalah kenapa lo baru mulai skrg?
dan pernyataan gw adalah yang bodoh itu anda karena dulu2 menganggap saya aneh... hahahaha